26 Desember 2008

Komisariat UIKA Gelar Diskusi Film Tragedi Jakarta 1998

Redaksi-, Kamis, 18 Desember 2008 bertempat di Ruang Kuliah 37 FT-UIKA HMI MPO Komisariat UIKA menggelar Diskusi Film: “Tragedi Jakarta 1998 (Gerakan Mahasiswa di Indonesia)”.

Gelaran yang dimulai jam 14.00 WIB ba’da Panitia Trainning Jurnalistik Dakwah (TJD) HMI MPO Komisariat UIKA melakukan rapat konsolidasi. Menurut Yazid, Ketua Pelaksana TJD, Trainning tersebut akan dilaksanakan tanggal 21-22 Februari 2009. Dan rapat selanjutnya akan dilaksanakan secara intensif hingga kegiatan ini terlaksana, paparnya ke Islam Bergerak (IB) di UIKA.

Diskusi Film yang diselenggarakan HMI MPO Komisariat UIKA ini merupakan bagian dari agenda-aksi kajian mingguan yang merupakan rutinitas kader. “ ini merupakan bagian dari proses perkaderan dan perjuangan HMI MPO Komisariat UIKA dalam membina mahasiswa menjadi insan ulil albab ” tandas Endri Somantri (ES) Ketua Umum Komisariat UIKA ke IB.

Selanjutnya ES memberikan penjelasan bahwa HMI MPO Komisariat UIKA kini telah melakukan perubahan paradigma gerakan menjadi radikal-intelektual berbeda dengan generasi sebelumnya dengan bangga.

Gelaran diskusi film yang dihadiri 35 kader, baik Angkatan Lebog (eks LK di Arimbi), Angkatan Pelopor, Angkatan Islam-Progresif, Bahkan Angkatan Telor diwakili oleh Kanda Salman Al Farisi yang akrab dengan dipanggil Bang Ewok “Sang Jawara Kampus” begitu antusias dengan kajian ini.

“Kajian seperti ini harus intensif dan wajib dimasifkan, wacana yang berkembang baik internasional, nasional maupun lokal kebogoran harus disikapi dengan paradigmatik bukan reaktif. Tapi kalo ada yang macam-macam dengan HMI MPO Komisariat UIKA, aing pangharepna, ruwab sia”, tandas Ewok ke IB.

Diskusi yang dimoderasi oleh Firman Wijaya (Mantan Ketua Umum HMI MPO Komisariat UIKA Periode 2004-2005 M) berjalan dengan menarik, bahkan beberapa peserta begitu emosional terbawa dengan alur film yang ditayangkan hingga menangis. “Secara pribadi saya sangat bangga dan memberikan standing ovation dengan militansi kader-kader HMI MPO UIKA, dengan kondisi yang marjinal, mereka tetap konsisten dengan cita dan misi suci HMI. Agenda aksi seperti ini merupakan bagian dari counter culture terhadap hegemoni gerakan mahasiswa UIKA yang semakin pragmatis dan hedonis, tandas Firman menutup ke IB. [ ] Ari Kocok